Shalat Minta Hujan (Istisqā’)
-
Hukum: Sunnah dilakukan ketika ada hajat, khususnya ketika musim kemarau panjang atau terjadi kekeringan.
-
Cara pelaksanaan: Ada tiga bentuk istisqā’:
-
Berdoa saja
-
Bisa dilakukan sendiri atau berjamaah.
-
Nabi ﷺ kadang hanya berdoa untuk minta hujan tanpa shalat.
-
📖 Dalil: Riwayat Abu Dawud.
-
-
Berdoa dalam khutbah Jumat
-
Ketika khutbah, khatib boleh memanjatkan doa meminta hujan.
-
📖 Dalil: Riwayat Bukhari dan Muslim.
-
-
Shalat istisqā’ dua rakaat
-
Inilah cara yang paling sempurna.
-
Dilaksanakan berjamaah, mirip seperti shalat Id.
-
Nabi ﷺ pernah keluar bersama sahabat untuk melaksanakan shalat istisqā’.
-
Dalam riwayat disebutkan: Rasulullah ﷺ keluar, lalu membelakangi orang banyak, menghadap kiblat, dan membalikkan selendangnya sebagai tanda berharap perubahan keadaan (HR. Muslim).
-
Tata Cara Pelaksanaan
-
Dilakukan secara berjamaah, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, bahkan anak-anak ikut serta.
-
Orang yang lemah atau sakit juga diusahakan hadir agar semakin banyak yang berdoa.
-
Tempatnya di tanah lapang (seperti shalat Id).
-
Sebelum berangkat, dianjurkan agar seorang alim menasihati jamaah:
-
Bertaubat dari dosa.
-
Meninggalkan kezhaliman.
-
Memperbanyak amal saleh (sedekah, kebaikan).
-
Karena dosa dan keburukan bisa menjadi sebab hilangnya rezeki dan turunnya murka Allah, sementara kebaikan mendatangkan ridha Allah.
-
Dalil Al-Qur’an yang Dicantumkan
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
(QS. Al-Isrā’ [17]: 16)
Artinya:
"Dan apabila Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu, lalu mereka berbuat kefasikan di dalamnya, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), lalu Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya."
➡ Ayat ini menunjukkan bahwa maksiat dan kefasikan bisa menjadi sebab hilangnya keberkahan dan datangnya azab, sementara taubat dan amal saleh menjadi sebab turunnya rahmat Allah, termasuk hujan.
📌 Rangkuman Halaman:
-
Shalat istisqā’ adalah ibadah sunnah untuk meminta hujan.
-
Bisa hanya doa, doa dalam khutbah Jumat, atau shalat istisqā’ dua rakaat.
-
Dilakukan berjamaah di lapangan, dengan penuh kerendahan hati, taubat, sedekah, dan meninggalkan dosa.
-
Tujuannya agar Allah menurunkan rahmat-Nya berupa hujan sebagai sumber kehidupan.
📖 1. Ayat Al-Qur’an – QS. Al-Isrā’ ayat 16
Allah berfirman:
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَـٰهَا تَدْمِيرًۭا
“Dan jika Kami hendak membinasakan satu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu. Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
(QS. Al-Isrā’: 16)
👉 Ayat ini mengingatkan bahwa kehancuran suatu negeri sering diawali oleh kerusakan moral orang-orang yang hidup mewah di dalamnya, ketika mereka enggan taat kepada Allah dan malah berbuat fasik.
📖 2. Tata Cara Salat Istisqa’ (Shalat Meminta Hujan)
Teks setelah ayat tersebut menjelaskan tata cara salat istisqa’ yang diajarkan Rasulullah ﷺ:
-
Sebelum keluar hendaklah berpuasa tiga hari berturut-turut.
-
Pada hari keempat, mereka keluar ke tanah lapang dalam keadaan masih berpuasa.
-
Pakaian yang dipakai adalah pakaian biasa (tidak berhias), berjalan dengan rendah hati, sungguh-sungguh mengharap rahmat Allah.
-
Sesampainya di tanah lapang:
-
Melaksanakan salat dua rakaat.
-
Khatib berkhutbah, dimulai dengan istighfar sembilan kali pada khutbah pertama, dan tujuh kali pada khutbah kedua.
-
Kemudian memuji Allah, bershalawat, memberi nasihat, menyeru untuk bertobat, lalu berdoa.
-
📖 3. Doa Nabi ﷺ dalam Salat Istisqa’
Terdapat doa yang dibaca Rasulullah ﷺ dalam istisqa’ sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud:
اللَّهُمَّ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ، وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ
Artinya:
“Ya Allah, Engkau-lah Allah, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau Maha Kaya, sedangkan kami fakir. Turunkanlah hujan kepada kami, dan jadikanlah hujan yang Engkau turunkan itu sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai beberapa lama.”
(HR. Abu Dawud)
📌 Kesimpulan Halaman
-
Ayat QS. Al-Isrā’:16 mengingatkan bahwa kerusakan moral orang kaya dan berkuasa bisa menjadi sebab turunnya azab Allah.
-
Rasulullah ﷺ mengajarkan salat istisqa’ sebagai cara meminta hujan kepada Allah saat kemarau panjang.
-
Tata caranya penuh dengan kerendahan hati, istighfar, khutbah, doa, dan kesungguhan taubat.
-
Doa istisqa’ menegaskan bahwa hanya Allah yang Maha Kaya dan kita sebagai hamba sangat membutuhkan rahmat-Nya.
Komentar
Posting Komentar